Amazon slide show

Senin, 06 Juni 2011

Bersyukur. Puaskah dahaga keserakahan

Berbicara mengenai harta sudah barang tentu tidak akan ada puasnya. Ibarat minum air laut, yang bukannya mengobati rasa haus tapi semakin menambah rasa haus itu sendiri. Bayangkan saja orang yang sudah punya kedudukan dan gaji tinggi tapi tetap saja ia melakukan korupsi untuk menimbun harta. Bagi saya misalnya yang belum merasakan memegang uang seratus juta, andai kata saya mempunyai uang seratus juta tentu akan bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. Tetapi tentu saja akan lain bila itu jadi kenyataan, uang yang seratus juta itu akan kurang karena akan makin banyak keinginan beli rumahlah, mobil, barang-barang elektronik, liburan, dan sebagainya.
Bagaimana cara agar kita tidak menjadi orang yang rakus akan harta? Jawabannya mudah. Kita hanya perlu bersyukur. Syukuri apa yang telah Allah SWT berikan. Niscaya kita akan merasa cukup apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Selain itu tengoklah saudara disekeliling kita yang serba kekurangan, yang untuk makan masih memikirkan nanti makan dengan apa, tidak seperti kita mau makan tinggal pilih. Semakin banyak kita menengok ke bawah, saudara yang masih kekurangan, akan menumbuhkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.
Mungkin inilah yang perlu dilakukan oleh para pejabat, anggota DPR, tukang korupsi supaya mereka bisa bersyukur dan lebih memerhatikan rakyat ketimbang urusan bagi kekuasaan antar partai. Kecuali mereka sudah ditutup mata, telinga, dan hatinya oleh Allah SWT. Naudjubillah min djalik.

Salam hangat dan sukses,
Arif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar